Minggu, 18 Juli 2010

mengepet dengan jaringan network

Dengan mengkambing hitamkan "ternak-ternak babi ngepet" yang ngga mau di tinggal-in sama majikannya dan "rencana berleha-leha antar pulau" yang udah di siapin secara dadakan. Jadi gue memutuskan untuk tidak berturut serta dalam pagelaran Semester Pendek tahun ini.
Sebenernya ada beberapa nilai yang emang harus di SP-in (mungkin kata-kata SP-akan jauh lebih enak di denger lepas dari masalah-masalah nilai perkuliahan)


Berhubung akhir-akhir ini handphone gue lebih sering mendapatkan panggilan "ngepet" di banding cacian kasih sayang dari mahluk-mahluk yang kurang Kooperatif, jadi beberapa minggu belakangan gue sibuk bermesraan sama kota jakarta, keluar masuk pintu kaca buat interview di beberapa gedung bertingkat.
Bukan maksud hati sombong apa lagi dengki dan kikir, akibat ke-serakah-an dan di dominasi rasa (sok-sok) semangat kemerdekaan gue berhasil nyebar cv ke beberapa perkantoran. Mulai dari mencalonkan diri sebagai mas-mas tampan coffe shop, (belaga bisa) jadi asisten fotografer, asisten berbagai macam jenis desain, sampai melanjutkn episode-episode jadi penulis majalah abg.
Dan "eng-ing-eng" sujud syukur 12 kali, semuanya ngasih respon positif, mulai lah gue mendapatkan panggilan "seleksi mengepet" satu per-satu, mulai dari panggilan ngepet dari sebuah coffe shop ternama, yang mewajibkan pegawai pria-nya memakai wax, foam atau gell di setiap jam kerjanya yang lebih terlihat seperti kerja rodi.
Di lanjutkan, dengan kreatif nya gue melempar cv sebagai asisten fotografer, tak di sangka tak di kira, lagi-lagi gue mendapat panggilan mengepet dari si fotografer tersebut, dan gue pun mulai tampil rapi seolah-olah gue melempar cv buat jadi objek foto-foto-nya, dan lagi-lagi ternyata gue kurang "sreg" sama jam kerja-nya yang wajib bersedia di culik dan di sandra berhari-hari ke luar pulau.
Dengan alasan "iseng-iseng buat seneng" gue ngerasa kerjaan yang berbau desain dan art itu asik, akhirnya gue melempar semua cv gue ke bagian desain, mulai dari fashion, interior sampai ke prodak. Dan lagi-lagi semua nya menelfon dengan tujuan "ngobrol-ngobrol manja dengan calon pengepet" ada beberapa yang gue datengin dan beberapa yang ngga dengan alasan sibuk uas. Sama, lagi-lagi jam kerja yang "ngalor-ngidul" yang bikin gue 1000 kali mikir.

Nah, panggilan "mengepet" yang satu ini yang bikin gue ngerasa cocok, mulai dari jam kerja dan sistem kerja-nya. Panggilan "mengepet" dari majalah provoke! emang sih udah ngga asing buat gue kerja di media, selain gue pernah kerja di beberapa media waktu sma dan sempet jadi pemimpin redaksi di majalah kampus, tapi emang gue ngerasa paling cocok buat "mengepet" di dunia media, dengan jam kerja yang bisa di sesuaikan dan tempat kerja yang bisa di mana aja. Untuk majalah ini, kemarin gue udah interview, udah di kasih tau cara "ngepet-nya", udah di suruh buat tulisan ngalor-ngidul, dan udah di suruh ngirim hasil "ngepet" gue di beberapa media yang dulu gue pernah bernaung. Tinggal tunggu surat perjanian ngepet aja deh!

Buat urusan "berternak babi ngepet" gue jadi inget mantan gue, bukan-bukan! Bukan karena dia lebih mirip babi dari pada manusia (semoga dia dapat ber-asumsi kalo babi itu lucu dan menggemaskan untuk sebagian orang). Sekali lagi, bukan inget sama tampang-nya tapi inget perkataan-nya, dia pernah bilang gini "temen itu ngga penting, yang penting jaringan network" kalo buat gue, dua-dua-nya sama-sama penting, karena jaringan network akan terbangun dari sebuah "pertemanan"

Dan buat "rencana berleyeh-leyeh antar pulau" akan di mulai di akhir bulan ini. Ciau!